Jumat, 10 Juni 2011
Kiper Indonesia Yang Pernah Menahan Tembakan Penalti Pele
Ronny Pasla kiper Indonesia (PSSI) legendaris kelahiran Medan, 15 April 1947. Dia berkiprah sebagai kiper tim nasional Indonesia tahun 1966 sampai 1985. Peraih Piagam dan Medali Emas dari PSSI (1968), Atlet Terbaik Nasional (1972) dan Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974), itu memulai karir sepak bolanya dari Medan.

Sebenarnya, Ronny lebih awal meminati olahraga tennis sampai sempat meraih juara pada Kejuaraan Tenis Nasional Tingkat Junior di Malang, 1967. Namun ayahnya, Felix Pasla menyarankannya ke sepakbola. Jadilah dia andalan di klub Dinamo, Medan, Bintang Utara, Medan dan PSMS Medan. Kemudian hijrah ke Persija Jakarta dan Indonesia Muda, Jakarta. Selama berkiprah di PSMS, Ronny dan rakan-rekannya meraih prestasi sebagai Juara Piala Suratin (1967) dan Juara Nasional (1967).
Kiprahnya sebagai penjaga gawang andalan Tim Nasional Indonesia (PSSI) juga meraih prestasi sebagai Juara Piala Agakhan di Bangladesh (1967), Juara Merdeka Games (1967), Peringkat III Saigon Cup (1970) dan Juara Pesta Sukan Singapura (1972).
Atas prestasinya yang gemilang sebagai kipper PSMS, Ronny berdarah Manado yang dijuluki Macan Tutul bertinggi badan 183 cm itu mendapat penghargaan sebagai Warga Utama Kota Medan (1967). Kiprahnya di sepakbola dan Timnas PSSI sebagai kiper andalan sejak 1966 hingga pensiun 1985 dalam usia 38 tahun dianugerahi Piagam dan Medali Emas dari PSSI (1968), Atlet Terbaik Nasional (1972), Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974).
Selama karir sebagai kiper tentu banyak pengalaman Ronny yang amat berkesan. Salah satu di antaranya, tatkala Timnas Brazil yang diperkuat pesepak bola legendaris Pele, tur ke Asia termasuk Indonesia pada 1972. Dalam laga Timnas Indonesia dan Brazil itu Ronny berhasil menahan eksekusi penalti Pele, kendati Indonesia akhirnya kalah 1-2.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola pada usia 40 tahun di Indonesia Muda (IM), Jakarta, Ronny lebih banyak menggumuli olahraga tennis lapangan sebagai pelatih. Bahkan dia memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrom Tennis School di Jakarta.

5 Pesepakbola Tertinggi di DuniaShare
Selama ini kita mengetahui bahwa Jan Koller (Republik Ceko) dan Peter Crouch (Inggris) adalah pesepakbola dengan ukuran tinggi badan yang tak awam. Tapi tahukah Anda jika kedua pemain tidak masuk ke dalam daftar 5 pesepakbola tertinggi di dunia ini. Berikut daftar pesepakbola yang memiliki tinggi melebihi Jan Koller (202 cm) dan Peter Crouch (201 cm) seperti dilansir dari Thebesteleven:
1. Kristof van Hout – 208 cm

Penjaga gawang berkebangsaan Belgia ini bermain untuk klub Liga Belgia, Standard Liege. Dengan tubuh menjulang setinggi 2,08 meter, pesepakbola ini dianggap yang paling tinggi di dunia.
2. Yang Changpeng – 205 cm

Saat ini, striker asal China yang pernah dicoba oleh klub Liga Ingris, Bolton Wanderers ini bermain untuk klub Three Gorges Kangtian, China. Pemain ini juga dijuluki sebagai Peter Crouch-nya China.
3. Vanja Iveša – 205 cm

Kiper Kroasia ini bermain untuk klub Liga Turki, Eskisehirspor.
4. Tor Hogne Aarøy – 204 cm

Tor Hogne Aarøy (lahir 20 Maret 1977) adalah striket Norwegia yang bermain untuk JEF United di Jepang. Sebelum bermain di Negeri Matahari Terbit, pemain jangkung ini bermain di klub Aaslesun FK di Norwegia.
5. Øyvind Hoås – 203 cm

Striker Norwegia ini bermain di divisi 2 di Norwegia bersama klub Sparta Sarpsborg FK. Dia juga seorang mantan pemain nasional Norwegia untuk usia 21 tahun dan telah dikaitkan dengan Norwich City.
/